Kewirausahaan dan Perusahaan Kecil
1. Kewiraswastaan,Wiraswasta,Wiraswastawan
·
Wirausahawan
menciptakan sebuah bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidak pastian
untuk tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi
peluang signifikan dan sumber daya yang diperlukan. Kamus Besar Bahasa Indonesi
(KBBI) mendefinisikan wirausahawan sebagai “orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi
untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta
memasarkannya. Sedangkan, Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahawan
sebagai orang yang imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya dalam
menetapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki
kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan.
Persamaannya dari pengertian – pengertian tersebut yaitu wirausahawan memiliki
dan mampu berpikir kreatif-imajinatif, melihat peluang dan membuat bisnis baru.
Seorang wirausahawan adalah seorang manajer, tetapi melakukan kegiatan tambahan
yang tidak dilakukan semua manajer. Manajer bekerja dalam hierarki manajemen
yang lebih formal, dengan kewenangan dan tanggung jawab yang didefinisikan
secara jelas sedangkan pengusaha menggunakan jaringan daripada dari kewenangan
formal.
·
Wiraswastawa di
dalam banyak literatur, antara istilah wiraswasta dengan wirausaha sering
berganti tempat alias artinya dianggap sama. Memang ada sebagian ahli
membedakan pengertian kedua istilah tersebut. Tetapi pembedaan itu, menurut
hemat penulis, tidaklah terlalu signifikan. Karena itu, demi memudahkan
pembahasan, dalam tulisan ini kedua istilah itu dianggap sama artinya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia juga tidak membedakan arti kedua istilah tersebut.
·
Jika dilihat
secara etimologis, istilah wiraswasta berasal dari dua kata, yakni ‘wira’ dan
‘swasta’. Wira memiliki arti berani, utama, atau perkasa. Sedangkan swasta
ternyata juga berasal dari dua kata, yakni ‘swa’ dan ‘sta’. Swa artinya
sendiri, dan sta, berarti berdiri. Jadi, swasta bisa dimaknai berdiri di atas
kekuatan sendiri. ( Wasty Soemanto, 1984 : 43 ). Dengan melihat arti etimologis
di atas bisa diambil pengertian wiraswasta ialah keberanian, keutamaan, atau
keperkasaan dalam berusaha dengan bersandar pada kekuatan sendiri. Istilah
wirausaha atau wiraswasta merupakan terjemahan dari kata entrepreneur.
Entrepreneur sendiri berasal dari bahasa Perancis yang kemudian diterjemahkan
ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-between. Dalam
kepustakaan bisnis beberapa sarjana Amerika, entrepreneur diartikan
sebagai kegiatan individual atau kelompok yang membuka usaha baru dengan maksud
memperoleh keuntungan, memelihara usaha itu dan membesarkannya, dalam bidang
produksi maupun distribusi barang-barang ekonomi maupun jasa.
·
Unsur- Unsur
penting wiraswasta
Dalam wiraswasta terdapat
beberapa unsur penting yaitu ;
·
Unsur pengetahuan mencirikan
tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada umumnya unsur pengetahuan
banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang yang bersangkutan.
·
Unsur keterampilan pada umumnya
diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja nyata. Wiraswastawan yang
dilengkapi dengan keterampilan keja tinggi akan mempunyai peluang keberhasilan
yang lebih tinggi.
·
Unsur sikap mental menggambarkan
reaksi sikap dan mental seseorang ketika menghadapi suatu situasi. Untuk
berwiraswasta, secara umum dituntut adaya sikap mental yang fleksibel sesuai
dengan tuntutan dan perkembangan keadaan, dinamis, kreatif, dan penuh
inisiatif.
·
Unsur kewaspadaan merupakan
paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam menghadapi
keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau rencana
tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi.
2.
Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan
penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa Negara maju (Amerika,
Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil
memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak,
penyedia lapangan kerja, dan lain sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil
muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting dala kondisi
perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah
besar, seperti General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain,
yang pada mulanya adalah perusahaan kecil. Dengan kiat-kiat tertentu dari
pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi
perusahaan raksasa.
3. Perkembangan Franchising di
Indonesia
·
Kiat-Kiat memilih
Usaha dengan Cara Waralaba (franchising)
Sebelum Anda memutuskan
untuk memilih usaha waralaba, ada baiknya tips-tips berikut ini juga dapat Anda
jadikan sebagai bahan rujukan atau pedoman awal usaha waralaba macam apa yang
ingin anda pilih.
1. Jangan mudah percaya dengan brosur, lebih-lebih kepada calo franchise.
1. Jangan mudah percaya dengan brosur, lebih-lebih kepada calo franchise.
Informasi sepihak dari franchisor biasanya bias dan cenderung subjektif. Jangan pertaruhkan uang, hidup, reputasi dan masa depan anda. Carilah konsultan yang atahu tentang usaha waralaba ayang bisa anda percaya dan anda andalkan.
2. Jangan ingin cepat kaya. Tidak ada sesuatu yang instan.
Begitu
juga jika anda memilih membeli sebuah usaha waralaba. Tidak ada jaminan bahwa
usaha anda akan cepat sukses. Semua bisnis butuh kesabaran untuk sukses, tak
terkecuali franchise.Reputasi sebuah usaha waralaba dengan pengendalian sistem
yang bagus pada akhirnya kembali pada kemauan dan kemampuan anda dalam
menjalankannya. Semuanya butuh waktu.
3. Jangan memilih franchise hanya karena harganya murah.
3. Jangan memilih franchise hanya karena harganya murah.
Anda
tahu, franchisor membutuhkan investasi besar untuk membangun bisnisnya? Oleh
karena itu, mereka menuntut pengembalian investasi bisnisnya melalui
fee dan royalty. Jadi, jangan pernah anda memilih sebuah usaha waralaba karena
harganya yang murah.
4. Tentukan tujuan anda memasuki bisnis franchise.
4. Tentukan tujuan anda memasuki bisnis franchise.
Tujuan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis. Setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda. Ada yang ingin mencoba bisnis baru. Ada yang ingin merintis usaha yang nantinya dapat membuat ia bisa berhenti dari pekerjaannya. Atau ada yang memang ingin menjadi seorang entrepreneur. Apapun tujuan anda, tentukanlah. Tapi yang terpenting adalah, jangan mempunyai tujuan semata-mata karena uang. Ini tidak seperti anda bekerja dan mendapatkan gaji tiap bulannya.
5. Perhatikan tingkat risiko yang ada.
Membeli usaha waralaba tidak sama dengan membeli produk yang anda sukai. Membeli franchise adalah membeli bisnis, dan tentunya ada resikonya. Waralaba baru dengan wilayah baru tentu mengandung resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan usaha waralaba yang telah mapan. Cari tahu berapa persen orang yang membeli usaha waralaba tersebut yang gagal setiap tahunnya. Jika mencapai 20%, kemungkinan besar ada sesuatu yang salah.
6. Hati-hati dengan faktor subyektivitas dan emosional.
Jangan
memilih usaha waralaba hanya karena faktor emosional. Misalnya karena anda
menyukai burger, anda lantas buru-buru membeli franchise-nya dengan
mengabaikan kondisi industri jenis makanan ini.
7. Hindari franchisor yang hanya memiliki satu produk.
Ketergantungan pada satu produk sangat riskan, mengingat tingginya persaingan bisnis.
8. Hindari franchise yang membutuhkan banyak karyawan.
7. Hindari franchisor yang hanya memiliki satu produk.
Ketergantungan pada satu produk sangat riskan, mengingat tingginya persaingan bisnis.
8. Hindari franchise yang membutuhkan banyak karyawan.
Bisnis yang membutuhkan banyak karyawan sangat berpontensi memakan biaya produksi dan biaya tetap yang semakin besar. Kemungkinan kesalahan manusianya (human error) pun lebih besar. Pilihlah sistem yang sudah menggunakan mesin atau terkomputerisasi.
9. Hindari franchisor yang terjerat masalah hukum.
Selidiki terlebih dahulu reputasi franchisor. Masalah hukum apa saja yang pernah menimpanya dan adakah kasus hukum yang sekarang sedang ia hadapi. Anda bisa terapkan kiat bisnis waralaba diatas tidak hanya untuk franchise luar negeri, tetapi juga usaha waralaba Indonesia.
10. Selidiki berapa banyak franchisee yang gagal.
Semakin banyak franchisee yang gagal atau semakin banyak cabang usaha yang tutup menunjukkan usaha waralaba tersebut belum teruji.
11. Pelajari dukungan promosi franchisor.
Sebagai franchisee, anda akan dikenakan royalti. Oleh karena itu anda berhak atas dukungan promosi, seperti nation advertising (paket promosi global di seluruh wilayah). Anda harus tanyakan kepada franchisor apakah mereka menyediakan anggaran untuk hal ini, karena pada dasarnya mereka harus menyediakan fasilitas tersebut.
12. Kunjungi beberapa franchisor sebagai perbandingan.
Kunjungi beberapa franchisor untuk mendapatkan sejumlah dokumen, formulir lamaran, bertanya langsung kepada owner atau pimpinan sambil melihat-lihat fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Jika anda sudah berkeluarga, usahakan untuk mengajak pasangan anda agar anda dapat mendiskusikan hasil kunjungan itu. Dan perlu anda ketahui, pada saat yang sama franchisor juga menilai kelayakan anda sebagai calon franchisee.
13. Pelajari dokumen dan informasi yang sudah diperoleh.
Dokumen yang dapat anda minta saat kunjungan di antaranya adalah formulir penawaran (promosi dan tawaran franchisee), perjanjian franchisee (kontrak yang berisi rincian ketentuan kerjasama) dan formulir lamaran (berisi data pribadi, pendidikan, pengalaman sebelumnya, kesehatan, dll). Dokumen tersebut harus dianalisis secara serius agar anda mendapatkan gambaran dan proyeksi yang benar.
14. Mengunjungi atau bertukar pikiran dengan franchisee lain.
Pendapat dan pengalaman franchisee lain tentang franchisor yang menjadi target anda sangatlah berharga. Cari mereka dan ajaklah untuk sharing.Ada satu cara yang cukup mudah untuk menggali informasi dari franchisee lain, yaitu berbelanja atau menggunakan
jasa salah satu outlet mereka. Kemudian anda bisa ajukan beberapa pertanyaan seperti :
* sudah berapa lama menjadi franchisee?
* apa saja yang telah diberikan oleh franchisor?
* bagaimana hubungannya selama ini, apa kelebihan dan kekurangannya?
* bagaimana kinerja penjualan outletnya?
* apakah sudah balik modal?
* berapa margin keuntungannya?
* apa sarannya pada orang yang akan bergabung dengan merek ini, dan sebagainya.
Informasi ini bisa digunakan sebagai pembanding untuk informasi atau janji yang telah anda peroleh dari franchisor.
·
Jenis-Jenis Usaha
Berdasarkan
kriteria yang digunakan, kita bisa membedakan jenis franchise. Secara umum,
kita bisa membedakan franchise industrial dan franchise komersial:
1. Franchise industrial
Adalah suatu bentuk kerjasama wirausaha antar pengusaha(manufacturer). Franchisor adalah pemilik sistem manufacture dan/atau brevet eksklusif. Di sini, franchisor memberikan pengusaha (manufacturer) lainnya hak mengeksploitasi sistem manufacture dan/atau brefet eksklusif dan mengoperasikannya di wilayah yang terbatas. Karena dengan semua sarana yang dimiliki akan memungkinkan franchisee melakukan bisnis usaha yang sama dengan franchisor, yaitu dengan mengkopi formula dan metodologi yang ditransferkan. Oleh karena itu, franchisor tidak menyerahkan kepada franchisee integralitas dari prosedur produksi melainkan hanya sebagian.
2. Franchise komersial
Adalah suatu bentuk kerjasama wirausaha antar pengusaha(manufacturer). Franchisor adalah pemilik sistem manufacture dan/atau brevet eksklusif. Di sini, franchisor memberikan pengusaha (manufacturer) lainnya hak mengeksploitasi sistem manufacture dan/atau brefet eksklusif dan mengoperasikannya di wilayah yang terbatas. Karena dengan semua sarana yang dimiliki akan memungkinkan franchisee melakukan bisnis usaha yang sama dengan franchisor, yaitu dengan mengkopi formula dan metodologi yang ditransferkan. Oleh karena itu, franchisor tidak menyerahkan kepada franchisee integralitas dari prosedur produksi melainkan hanya sebagian.
2. Franchise komersial
·
Franchise
distribusi produk: adalah franchise yang bertujuan mengkomersialisasi satu atau
beberapa produk, yang biasanya diproduksi oleh franchisor atau didistribusikan
oleh franchisor secara eksklusif
·
Franchise
distribusi jasa: obyek perusahaan terdiri dari satu atau kesatuan dari jasa,
yang dikomersialisasikan oleh franchisee, berdasarkan metodologi yang dia
terima dari franchisor. Jenis franchise ini membutuhkan kontrol yang cukup ketat
dari franchisor supaya kualitas servis yang memuaskan tercapai.
3. Franchise Mix
Franchise di mana objek komersialisasinya adalah gabungan produk dan jasa.
4. Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
Franchise di mana objek komersialisasinya adalah gabungan produk dan jasa.
4. Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
·
Manajemen berdiri
sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan
predikat yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil
keputusan.
·
Investasi modal
terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik
atau sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative
kecil.
·
Daerah operasinya
local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang
berdekatan dengan letak perusahaan.
·
Ukuran secara
keseluruhan relative kecil (penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant).
·
Keuntungan
perusahaan kecil
Kebebasan dalam
bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam
mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam
perusahaan kecil karena ruang lingkup layanan perusahaan relative kecil,
sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
·
Kelemahan
perusahaan kecil
Perusahaan dengan
ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko.
Perusahaan kecil lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi
ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk. Kelemahan perusahaan kecil yang
terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan terhadap
karyawannya.
·
Mengembangkan
perusahaan kecil
Untuk
mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal:
profil pribadi ( dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi,
perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan
sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan
rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta
paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman
yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan
ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan
perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen,
pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi
untuk memenangkan persaingan pasar.
·
Kegagalan
perusahaan kecil
Banyak factor yang
menyebabakan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian penyebab
kegagalan telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya
modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk
menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman,
kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan
pemilihan bidang usaha, dana lain-lain.
Bial tanda-tanda kegagalan tersebut mulai terlihat, perlu dipikirkan tindakan perbaikannya :
• Mengurangi biaya operasi
• Berusaha untuk meningkatkan penjualan melalui perbaiakn metode pemasaran maupun iklan
• Peninjauan kembali kerugian-kerugian kredit untuk menghindari resiko-resiko buruk
• Memeriksa ulang posisi persediaan untuk menentukan kecukupan persediaan.
• Dan lain-lain.
5. Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
Bial tanda-tanda kegagalan tersebut mulai terlihat, perlu dipikirkan tindakan perbaikannya :
• Mengurangi biaya operasi
• Berusaha untuk meningkatkan penjualan melalui perbaiakn metode pemasaran maupun iklan
• Peninjauan kembali kerugian-kerugian kredit untuk menghindari resiko-resiko buruk
• Memeriksa ulang posisi persediaan untuk menentukan kecukupan persediaan.
• Dan lain-lain.
5. Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
Wirausahawan menciptakan sebuah bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian
untuk tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi
peluang signifikan dan sumber daya yang diperlukan sedangakanPerusahaan
kecil memegang peranan penting dalam komunitas swasta.
Sumber :
www.artikata.com/arti-356719-wiraswasta.html
http://4lamsy4h.wordpress.com/waralaba/jenis-usaha-waralaba/makanan-minuman/
http://www.zaenalfanani.com/2010/10/tips-memilih-usaha-waralaba.html
http://tariles41.blogspot.com/2010/04/keunggulan-dan-kelemahan-usaha-kecil.html
id.wikipedia.org/wiki/usaha_kecil_dan_menengah
http://belajarusahakecil.blogspot.com/2009/01/usaha-kecil.html
http://peluangusaha-oke.com/cara-mengembangkan-usaha-kecil/
http://putrimeiningrum.blogspot.com/2010/11/sebab-sebab-kegagalan-bisnis-usaha.html
id.wikipedia.org/wiki/usaha_kecil_dan_menengah
http://belajarusahakecil.blogspot.com/2009/01/usaha-kecil.html
http://peluangusaha-oke.com/cara-mengembangkan-usaha-kecil/
http://putrimeiningrum.blogspot.com/2010/11/sebab-sebab-kegagalan-bisnis-usaha.html
http://www.kabarbisnis.com/makro/aneka-bisnis/2811561-Usaha_waralaba_kian_diminati.html
Komentar
Posting Komentar