PENGARUH SUKU BUNGA PADA NILAI TUKAR RUPIAH DAN KONDISI DI NEGARA LAIN
Tingkat
suku bunga menentukan nilai tambah mata uang suatu negara. Semakin tinggi suku
bunga suatu mata uang, akan semakin tinggi pula permintaan akan mata uang
negara tersebut. Tingkat suku bunga diatur oleh bank sentral, dan jika dalam
jangka panjang bank sentral selalu menaikkan suku bunga maka trend nilai tukar
mata uang negara tersebut terhadap negara lain akan cenderung naik. Hal ini
akan terus berlangsung sampai ada faktor lain yang mempengaruhi atau bank
sentral kembali menurunkan suku bunganya.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat di Februari makin
menunjukkan pelemahan. Rupiah melemah pada level Rp 12.240 per USD ketika
ditutup Senin (03/02) sore. Seperti yang dicatat oleh yahoo
finance, Rupiah mengalami pelemahan 30 poin
atau 0,22 persen menuju Rp 12.240 per USD.Bloomberg
Dollar Index sendiri mencatat nilai
tukar Rupiah terhadap dolar Amerika melemah 27 poin sore ini, dengan pergerakan
harian di level Rp 12.211 hingga Rp 12.253 per USD.Pelemahan ini disebabkan oleh pergerakannon-delivery forward (NDF)
pada rupiah. Non Delivery Forward (NDF) adalah sebuah mekanisme transaksi
pertukaran mata uang untuk nilai lebih dari 2 hari kerja ke depan dengan
memperdagangkan premi forwardnya.
A. Pengaruh kenaikan tingkat
suku bunga
Sebagai
illustrasi ambillah contoh EUR/AUD. Saat ini suku bunga mata uang Euro adalah
0.50% dan dollar Australia 2.75%. Jika bank sentral kawasan Euro (ECB)
menaikkan tingkat suku bunga sebesar 0.25% maka suku bunga EUR akan menjadi
0.75%. Asumsikan suku bunga AUD tidak berubah sehingga permintaan akan AUD juga
relatif tetap. Kenaikan tingkat suku bunga Euro akan menarik investor untuk
memindahkan asset investasinya (misalnya saham, properti atau mata uang lain)
ke mata uang Euro karena mereka ingin mendapatkan keuntungan dari perubahan
tingkat suku bunga tersebut.
Walaupun pada contoh di atas suku bunga
EUR masih lebih rendah dari suku bunga AUD, namun perubahan tingkat suku bunga
tersebut menyebabkan permintaan akan mata uang EUR di level konsumen meningkat
sehingga nilai tukar Euro terhadap dollar Australia atau EUR/AUD juga naik.
Jika suku bunga mata uang negara lain tidak berubah, maka kenaikan suku bunga
EUR tersebut tidak hanya berpengaruh pada nilai EUR/AUD saja, namun juga
terhadap nilai tukar EUR versus mata uang lainnya. Dalam hal ini nilai
EUR/xxx (xxx adalah mata uang lainnya) akan naik.
B. Pengaruh penurunan tingkat suku
bunga
Sebaliknya
dari contoh di atas, jika ECB menurunkan tingkat suku bunganya semisal 0.25%
juga sehingga suku bunga EUR menjadi 0.25%. Investor akan segera melepas
kepemilikannya atas mata uang Euro dan beralih ke jenis asset lainnya seperti
saham, properti atau mata uang negara lain yang tingkat suku bunganya lebih
tinggi. Jika ini terjadi maka nilai tukar EUR terhadap mata uang lainnya akan
turun, atau EUR/xxx akan melemah.
Perubahan arah pergerakan nilai tukar
di atas terjadi hanya pada saat ada perubahan tingkat suku bunga, atau isu dan
juga rumor yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan suku bunga seperti
tingkat inflasi yang tinggi, defisit neraca perdagangan yang makin besar dan
sebagainya. Dalam pasar forex isu perubahan tingkat suku bunga sangat sensitif,
oleh karenanya komentar seorang gubernur atau kepala bank sentral akan sangat
mempengaruhi fluktuasi nilai tukar mata uang suatu negara. Di samping itu
perbedaan tingkat suku bunga antara 2 mata uang bisa menyebabkan terjadinya carry trade. Makin
besar selisih suku bunga makin tinggi pula potensi carry trading terhadap
pasangan mata uang tersebut.
Komentar
Posting Komentar